Minggu, 24 Mei 2015

Ageratum conyzoides

PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Tumbuhan tersebar dibelahan bumi mana saja dengan spesies yang berbeda. Dimulai dari morfologi, anatomi yang berbeda-beda. Pada dasarnya tumbuhan dikelompokkan menjadi beberapa golongan dari beberapa aspek diantaranya dikelompokkan kedalam tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah. Dimana tumbuhan tingkat tinggi dibagi menjadi tida aspek, yaitu Pteridophyta (tumbuhan paku atau penghasil spora), Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka), dan Angiospermae (tumbuhan biji tertutup). Sedangkan contoh tumbuhan tingkat rendah adalah Alga dan Fungi.
Pengamatan tentang keanekaragaman tanaman bisa dilakukan dengan mengidentifikasinya. Identifikasi merupakan cara untuk menentukan nama suatu tanaman yang benar dan tempatnya yang benar dalam sistem klasifikasi (Tjitrosoepomo, 2006).  Adapu cara yang dapat dilakukan dalam proses identifikasi diantaranya, kunci taksonomi, tulisan deskripsi tumbuhan, membandingkan dengan specimen, membandingkan dengan gambar, penentuan ahli (Simpson, 2006).
Tujuan
1.     Untuk mengetahui identifikasi tumbuhan Ageratum conyzoides.
2.     Untuk mengetahui cara pembuatan Herbarium Ageratum conyzoides.

TINJAUAN PUSTAKA
A.    IDENTIFIKASI TUMBUHAN
Identifikasi dapat diartikan sebagai pengenalan termasuk nama, tempat dalam klasifikasi. Mungkin termasuk tumbuhan yang belum dikenal (belum diketahui namanya) atau tumbuhan yang masih dalam perdebatan tempatnya dalam klasifikasi.
Menurut Tjitrosoepomo (2006) identifikasi adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi, yang dalam hal ini tidak lain dari pada melakukan identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas suatu tumbuhan.
Identifikasi tumbuhan merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi tumbuhan ini mencangkup dua kegiatan yaitu klasifikasi dan tata nama. Jadi identifikasi tumbuhan adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua specimen tanaman atau tumbuhan , kemudian apakah keduanya sama atau tidak, baru setelah itu kemudian member nama.
Untuk mengidentifikasi tumbuhan yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat pembanding berupa gambar, specimen tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga kunci diterminasi.
Menurut Simpson (2006) ada berbagai cara dalam melakukan proses identifikasi diantaranya:
1.    Kunci taksanoni ( taxanomy key)
2.    Tulisan deskripsi tumbuhan (written description)
3.    Membandingkan dengan specimen ( specimen comparison)
4.    Membandingkan dengan gambar (image comparison)
5.    Penentuan ahli (expert determination)
B.    HERBARIUM
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi specimen yan gtelah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi.
Herbarium merupakan suatu specimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu dan dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuan tersebut. Membuat herbarium yaitu pengumpulan tanaman yang kering untuk keperluan studi maupun pengertian, tidak boleh diabaikan. Yaitu melalui pengumpulan, pengeringan, pengawetan, dan dilakukan pembuatan herbarium (Steenis, 2006).
 Fungsi herbarium secara umum adalah :
1.     Sebagai pusat referensi
Merupakan sumber utama untuk identifikasi tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis tumbuhan langka, pencinta alam, para petugas yang bergerak dalam konservasi alam.
2.     Sebagai lembaga dokumentasi
Merupakan koleksi yang mempunyai nilai sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi dan lain-lain.
3.     Sebagai pusat penyimpanan data
Ahli kimia memanfaatkannya untuk mempelajari alkaloid, ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan ramuan untuk obat kanker, dan sebagainya.
Herbarium merupakan awetan tumbuhan yang penting untuk mengenali, mengidentifikasi tumbuhan. Koleksi herbarium sangat penting dalam ilmu taksonomi tumbuhan atau sistematika tumbuhan.
Herbarium terbagi atas herbarium kering dan herbarium basah. Herbarium kering adalah herbarium yang dibuat dengan cara pengeringan, namun terlihat cirri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati (Ardiawan, 2010). Sedangkan herbarium basah adalah specimen yang tumbuhan yang telah diawetkan disimpan dalam suatu larutan yang dibuat dari komponen macam zat dengan komposisi yang berbeda (Tjitrosoepomo, 2005).
Herbarium dibuat dari specimen yang telah dewasa, tidak terserang hama, penyakit atau kerusakan fisik lain. Timbuhan berhabitus pohon, dan semak disertakan ujung batang, daun, bunga, buah, sedang tumbuhan berbentuk herba disertakan seluruh habitus. Herbarium kering digunakan untuk specimen yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga, akar, sedangkan herbarium basah digunakan untuk specimen yang berair dan lembek, misalnya buah (Setyawan dkk, 2004).
            Cara pembuatan herbarium :
a.      Mounting/ Penempelan
  Specimen yang sudah kering dijahil lalu dilem di atas karton
  Gunakan kertas yang kuat atau tidak cepat rusak dan kaku, ukuran 29x43 cm
  Untuk tumbuhan Palmae atau tumbuhan lain yang organnya besar, 1 spesimen dimounting pada beberapa lembr kertas
b.     Labeling
  Label yang berisi keterangan-keterangan tentang tumbuhan tersebut diletakkan disudut kiri atau sudut kanan bawah 
  Specimen dipisahkan sesuai dengan kelompoknya kemudian diidentifikasi
  Dianjurkan membuat label kosong untuk memungkinkan perubahan nama
c.      Pengasapan dan peracunan (furnigasi)
Sebelum memasukan specimen ke herbarium terlebih dahulu harus diasap dengan carbon bisulfida dalam ruangan tertentu. Meteode lain dapat dilakukan dengan menambahkan Kristal paradiklorobenzen. Umumnya fumigasi umumnya specimen disusun ke dalam kotak atau lemari khusus berdasarkan alphabet

C.    Ageratum conyzoides
Ageratum conyzoides tergolong dalam kelas tumbuhan kelas dikotil dan ordo Aterales dan family Asteraceae. Bangsa Asteraceae biasanya berupa herba 1 tahun, tegak atau berbaring dan dari bagian ini keluar akarnya. Batang berbentuk bulat, berambut panjang. Daun bawah berhadapan dan bertangkai cukup panjang yang teratas tersebar dan bertangkai pendek, helaian daun bulat telur, beringgit, kedua sisinya berambut panjang, sisi bawah juga dengan kelenjar yang duduk. Bongkol bunga berkelamin satu macam, atau lebih berkumpul jadi karangan bunga bentuk malai rata yang terminal. Daun pembalut 2-3 lingkaran, runcing, tidak sama, berambut sangat jarang, gundul. Dasar bunga bersama tanpa sisik. Bunga sama panjang dengan daun pembalut. Mahkota dengan tabung sempit dan pinggiran sempit bentuk lonceng berlekuk. Buah keras persegi runcing, panjang (Steenis, 2006).

D.    METODOLOGI
A.    Lokasi dan Waktu
Kegiatan pemberian proyek indiviu Identifikasi Tumbuhan dilaksanakan di lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Oktober Desember 2014 pada pukul 15.30 sampai 16.30 WIB. Dan kegiatan pembuatan herbarium di laksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 9 Desember 2014 pada pukul 13.00 WIB.
B.    Metode atau Cara Kerja
a.      Mengamati spesimen Ageratum conyzoides yang telah diberikan
b.     Membuat deskripsi dari spesimen Ageratum conyzoides
c.      Menggunakan kunci determinasi untuk mengidentifikasi spesimen Ageratum conyzoides
d.     Membuat klasifikasi lengkap dari spesimen Ageratum conyzoides
e.      Membuat herbarium
C.    Alat dan Bahan
a.      Sasak untuk mengepres spesimen
b.     Collector book / Blanko etiket /Etiket gantung
c.      Gunting
d.     Cutter
e.      Camera
f.      Spesimen Ageratum conyzoides

E.    HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
No
Tgl
Familia
Genus / Species
Nom indig, Nama daerah
Insula
Local (tempat)
Altitude, dpl (m)
Habitatio
Annonation (catatan)
1
28 Oktober 2014
Compositae

Genus:
Ageratum
Species: Agerantum conyzoides
Babadotan
Pulau Jawa
Taman Fakultas  Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 113 m
Herba menahun
Tempat : hidup di tanah datar
Frekuensi : banyak
Bentuk umum dan Ukuran : herba tinggi 0,1 – 1,2
Kulit :  kulit luar tebal kurang dari  1cm, tidak beralur, kulit dalam tebal kurang dari 1cm, bau menyengat, tanpa getah.
Bunga : berwarna putih keunguan dan memiliki bongkol yang panjang
Buah : buah yang berwarna hitam.





Nama Specimen / Gambar
Deskripsi
Determinasi
Klasifikasi
        Ageratum conyzoides L

         

 
                                
Herba annual, tegak atau berbaring dan dari bagian ini keluar akarnya;  0,1 – 1,2. Batang bulat, berambut jarang. Daun bawah berhadapan dan bertangkai cukup panjang; yang teratas tersebar dan bertangkai pendek; helaian daun bulat telur, beringgit, 1 – 10 kali 0,5 – 6 cm, kedua sisinya berambut panjang, sisi bawah juga dengan kelenjar yang duduk. Bongkol berkelamin satu macam, 3 atau lebih berkumpul jadi karngan bunga bentuk malai rata yang terminal. Panjang bongkol 6 – 8 mm, pada tangkai berambut. Daun pembalut dalam 2 – 3 lingkara, runcing, tidak sama, berambut sangat jarang atau gundul. Dasar bunga bersama tanpa sisik. Bunga sama panjang dengan pembalut. Mahkota dengan tabung sempit dan pinggiran sempit bentuk lonceng, berlekuk 5, panjang 1 – 1,5 mm. Buah keras persegi 5 runcing, panjang 2 mm. Rambut  sisik pada buah 5, putih, panjang 2 – 3,5 (Steenis, 2008).
Menuju ke Famili
1b-2b-3b-4b-6b-7b -9a (Golongan 4) -41a-42b-43a-44b-45a (Famili 121 Compositae)
Menuju ke Genus
1a-2b-3b-4b-5b -11bAgeratum
Menuju ke Spesies
11. Ageratum conyzoides







Rumus bunga  :
*♀♂K5 [C(5) A5](2)
Sumber : Steenis. 2008. Flora. Jakarta : Pradnya Paramitha
Menurut Plantamor (2011) adapun sistematika tumbuhan Badotan (Ageratum conyzoides L) adalah sebagai berikut :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Compositales
Family             : Compositaceae
Genus              : Ageratum
Spesies           : Ageratum conyzoides L.







   PEMBAHASAN
Dari percobaan dapat diamati secara jelas bentuk dan cirri dari tumbuhan Ageratum conyzoides yaitu dengan melihat morfologinya dimulai dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
Akar Ageratum conyzoides memiliki sistem perakaran tunggang dengan banyak cabang. Akar tersebut keluar dari pangkal batang yang tegak dan kadang-kadang terbaring. Berwarna coklat keputih-putihan. Akarnya tidak memiliki tudung akar.
Batang Ageratum conyzoides berbentuk bulat dan tegak dan berambut panjang. Biasanya pada batang Ageratum conyzoides ini ditemukan rambut-rambut halus yang letaknya jarang. Berwarna hijau dan rambut-rambut halus yang tumbuh tersebut berbentuk hijau.
Daun Ageratum conyzoides berbentuk bulat telur dengan pangkal membulat, letaknya saling berhadapan dan bersilang, panjang, tepi daunnya berinngit atau bergerigi kasar, dan diatas helaian daun terdapat bulu-bulu. Tulang daun Ageratum conyzoides menyerip dan ujung daun tersebut runcing.
Bunga Ageratum conyzoides berwarna putih keunguan dan memiliki bongkol yang panjang. Daun mahkota berbentuk tabung sempit hampir menyerupai bentuk lonceng. Bunga majemuk dan tangkai yang berambut.
Buah Ageratum conyzoides termasuk dalam buah keras dengan bentuk persegi lima yang runcing. Buah Ageratum conyzoides memiliki rambut sisik berwarna putih dan bentuknya kecil dan memiliki buah yang berwarna hitam.
Biji Ageratum conyzoides berbentuk bulat. Biji Ageratum conyzoides berwarna hitam, sangat ringan, dan ukurannya sangat kecil. Biji Ageratum conyzoides memiliki bulu-bulu, permukaannya licin dan biji dilindungi karangan bunga.
Dalam pembuatan herbarium tanaman ini perlu dijaga suhu dan aerasi udara pada tanaman yang akan dikeringkan suhu yang terlalu tinggi atau rendah akan mengakibatkan bahan menjadi rusak atau terserang jamur, sedangkan apabila apabila aerasi udara tidak bagus maka bahan herbarium akan butuh lama untuk kering dan akhirnya dapat menjadi rusak.

KESIMPULAN
1.     Identifikasi menurut Tjitrosoepomo adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi jadi bisa disimpulkan bahwa identifikasi merupakan pengenalan termasuk nama termasuk nama, tempat dalam klasifikasi. Ageratum conyzoides merupakan tanaman yang tergolong dalam kelas dikotil dan dan  termasuk dalam ordo Asterales dan family Asteraceae. Ateraceae ini biasanyaa berupa herba, tegak atau berbaring dan dari bagian ini keluar akarnya. Batang berbentuk bulat. Daun bawah berhadapan dan bertangkai cukup panjang yang teratas tersebar dan bertangkai pendek, helaian daun bulat telur, beringgit. Bongkol bunga kelamin satu macam, atau lebih jadi karangan bunga bentuk malai rata yang terminal. Bunga sama panjang dengan daun pembalut. Mahkota dengan tabung sempit dan pinggiran sempit bentuk lonceng berlekuk. Buah keras persegi, runcing panjang.
2.     Herbarium merupakan suatu specimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu dan dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuan tersebut. Cara pembuatan herbarium Ageratum conyzoides L yaitu pengumpulan tanaman yang kering untuk keperluan studi maupun pengertian, tidak boleh diabaikan. yaitu melalui pengumpulan, pengeringan, pengawetan, dan dilakukan pembuatan herbarium.

SARAN
1.     Dalam melakuakan identifikasi sebaiknya harus dilakukan secara teliti, karena salah sedikit saja sudah berbeda baik itu family, genus dan lain-lain.
2.     Dalam pembuatan herbarium kering sebaiknya tidak dikeringkan terpapar langsung dibawah sinar matahari sebaiknya ditutup atasnya menggunakan kertas karena struktur yang dihasilkan akan lebih bagus dan warnanya tidak terlalu gosong.

DAFTAR PUSTAKA
Simpson, Michael G. 2006. Plant Systematics. Oxford : Elsevier s Science & Technology Rights Departement
Setyawan, A. D, Indrowuryanto, Wiryanto, Winarno, K dan Susilowati, A. 2005. Tumbuhan Mangrove di Pesisir Jawa
            Tengah. Jurusan Biologi FMIPA. Universitas Sebalas Maret. Surakarta
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Taksanomi Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Van Steenis, C.G.G.J. 2003. Flora. PT. Pradnya Paramita: Jakarta
Ardiawan, 2010. Diakses dari http://ardiawan-wordpress.com/2010/10 koleksi-membuat-herbarium. html.
 Diakses tanggal 10 Desember 2014






Tidak ada komentar:

Posting Komentar